Penyandang autisme sering kali tidak tahu cara mengungkapkan emosi, sehingga salah merespons situasi yang dihadapinya. Ada tiga cara sederhana menolong penyandang autisme mengungkapkan emosinya dengan baik, yakni, melalui gambar, memberikan pilihanpilihan dan bermain peran. Seorang anak laki-laki (4) berlari sambil melompat-lompat dan berteriak.
Baca juga : Kerja di Jerman
Keripik yang semula dikunyahnya dikeluarkan dari mulutnya, sementara keripik yang diberikan oleh pengasuhnya, dilemparkan kembali hingga berserakan di lantai rumah. Perempuan berambut pendek yang telah mengasuh anak lelaki itu sejak bayi, menghela napas sambil berkata, “Suster, kan, tadi sudah bilang, TUNGGU! Nanti baru Suster kasih lagi keripiknya buat kamu. Jadi, kamu harus TUNGGU!” Alih-alih mengerti dan memahami apa yang dikatakan oleh sang pengasuh, anak itu tertawa, melompat, dan berlari, kali ini ke garasi untuk bermain sepeda.
Karena keterbatasannya sebagai penyandang autisme, anak lelaki itu belum dapat berbicara dan berkomunikasi, sehingga ia sulit mengungkapkan emosinya. Ya, anak-anak yang menyandang autisme sering meng alami keterbatasan dalam mengungkapkan emosi. Tak heran bila kemudian mereka jadi salah dalam merespons situasi. Reaksinya bisa berupa marah-marah, berteriak, merusak benda, atau memukul dirinya dan orang lain. Bisa juga, anak akan tertawa-tawa dan melompat-lompat ketika ia menyukai sebuah situasi yang dihadapinya. Oleh karena itu, anak-anak yang menyandang autisme anak membutuhkan latihan atau pengarahan untuk mengungkapkan emosinya dengan baik sehingga ia dapat merespons sebuah situasi dengan tepat.
Tiga cara sederhana di bawah ini dapat menolong anak-anak yang menyandang autisme anak mengungkapkan emosinya dengan lebih baik. ? MENGGUNAKAN GAMBAR Gambar adalah simbol yang dapat mewakili sebuah kata benda, kegiatan, tempat, situasi, ataupun perasaan. Gambar juga merupakan jembatan komunikasi, yang dapat menolong penyandang autisme mengungkapkan keinginan, perasaan, dan emosinya. Sediakan beberapa gambar yang mengungkapkan emosi, seperti: perasaan sedih, senang, marah, bahagia, lelah, dan sebagainya. Berikut cara melatihnya: ¦ Pertama, perkenalkan dulu berbagai macam emosi kepada anak melalui gambar.
Sumber : https://ausbildung.co.id/