Bahan: 8 lonjor kacang panjang, potong 2 cm 150 gram kol, iris kasar 100 gram taoge 1 ikat kecil bayam, siangi 100 gram wortel, iris korek api
Bahan kelapa: 300 gram kelapa parut kasar
Bumbu halus: 6 buah cabai merah keriting 3 siung bawang
putih 3 cm kencur 6 lembar daun jeruk, buang tulangnya 1/2 sendok teh garam 2
sendok teh gula merah sisir
Cara membuat: 1. Rebus tiap sayuran kedalam 1.000 ml air yang
diberi 1 sendok teh garam. Setelah matang, angkat lalu Tiriskan. 2. Urap
kelapa, aduk rata kelapa parut dan bumbu halus. 3. Kukus di dalam kukusan yang
sudah dipanaskan 25 menit sampai matang. Angkat. Campur dengan sayuran.
Bahan: 350 gram daging sapi tanpa urat 350 gram kluwih 1.250
ml air 200 ml santan kental dari 1 butir kelapa untuk olesan 6 tangkai daun
pepaya, dipotong-potong 5 cm 24 potong bambu tipis untuk penjepit minyak untuk
menumis
Bumbu halus: 10 butir bawang merah 3 siung bawang putih 3
butir kemiri, disangrai 1 sendok teh ketumbar, disangrai 1 sendok teh garam 2
sendok makan gula merah sisir
Bahan sambal petai: 6 buah mata petai, kupas, belah 2 bagian
1/2 sendok teh garam 1/4 sendok teh gula pasir 50 ml minyak untuk menumis
Bumbu halus: 4 buah cabai merah keriting 4 buah cabai merah
besar 2 buah cabai rawit merah 5 butir bawang merah 1/2 sendok teh terasi
Cara membuat: 1. Rebus daging sapi dan air hingga empuk.
Angkat. Tiriskan. Iris-iris tipis. Pukul-pukul daging. 2. Campur daging dan
kluwih dengan bumbu halus. Aduk rata. Remas-remas perlahan agar tidak hancur.
3. Ambil 3 batang bambu. Jepit campuran daging. Tusukkan tangkai daun pepaya di
ujungnya. 4. Bakar di atas bara sambil dioles santan kental hingga matang dan
harum. 5. Sambal, panaskan minyak. Tumis bumbu halus sampai harum. Masukkan
petai, garam, dan gula pasir. Aduk rata. Masak sampai matang. 6. Sajikan
dendeng age bersama sambal petai.
Terik Daging (Jogyakarta)
Bahan: 250 gram kentang dan dipotong bentuk kotak, 500 gram daging sengkel dan dipotong kotak
dengan ukuran 5×5 cm 2 lembar daun salam 2 batang serai, memarkan 2 cm lengkuas,
memarkan 1 sendok makan garam 1 sendom makan gula merah sisir 1.500 ml santan
encer, dari perasan santan kental 250 ml santan kental dari 1 1/2 butir kelapa
2 sendok makan minyak untuk menumis
Bumbu halus: 10 butir bawang merah 4 siung bawang putih 1 1/2
sendok teh ketumbar 1/2 sendok teh merica 1/4 sendok teh jintan 2 cm jahe
Cara membuat: 1. Panaskan minyak. Tumis bumbu halus, lengkuas,
daun salam, dan serai hingga tercium bau harum. 2. Tambahkan daging. Aduk
sampai berubah warna. 3. Masukkan santan encer, garam, dan gula merah. Masak
sambil diaduk sampai kuah tinggal setengahnya. 4. Masukkan santan kental. Masak
lagi sampai matang dan kental.
Konyaku dan shirataki memang merupakan salah satu menu khas Jepang yang sangat populer. Konyaku (konjaku), berupa jelly berbentuk blog. Ada yang berwarna asli (cokelat keabu-abuan), ada yang sudah dibleching hingga menjadi putih. Di Jepang, konyaku merupakan salah satu bahan pangan utama. Cara memasaknya bisa dipanggang seperti steak, bisa digoreng, dimasukkan ke dalam sup dan lain-lain. Apabila jelly itu dibentuk seperti kwetiau (irisan besar), mi (irisan sedang), atau bihun (irisan lembut), namanya bukan lagi konyaku melainkan shirataki. Harga menu konyaku dan shirataki, di atas menu berbahan baku terigu, atau beras. Harga menu ini selalu tinggi, karena hukum pasar.
Ketika pasokan lebih kecil dari permintaan, harga akan tinggi. Ketika pasokan melebihi permintaan, harga akan jatuh. Sampai sekarang, permintaan konsumen konyaku dan shirataki, masih lebih besar dibanding pasokan. Maka sampai sekarang harga terus stabil tinggi. Konyaku dan shirataki, disenangi oleh orang Jepang (juga orang Korea dan Tiongkok), karena rendah kalori, bahkan sebenarnya nol kalori. Padahal konyaku dan shirataki enak sekali, serta membuat kenyang. Orang Jepang inginnya makan enak, kenyang, tapi tak mau kegemukan. Di Indonesia, konyaku lebih populer sebagai bahan minuman. Saking populernya minuman konyaku, sampai-sampai di Tasikmalaya, ada tiga kounter minuman konyaku. Salah satunya di Mall Asia Plaza.
Jelly untuk bahan minuman ini, sama dengan jelly untuk konyaku blog dan shirataki, terbuat dari dari tepung glukomanan. Produk Turunan Glukomanan merupakan produk dari umbi konjak (devil’s tongue, voodoo lily, Amorphophallus konjac), yang hanya bisa tumbuh di kawasan sub tropis (RRT, Korea, dan Jepang). Selain dari umbi konjak, glukomanan juga bisa dibuat dari umbi iles-iles atau porang (Amorphophalus muelleri), dan umbi walur atau acung (Amorphophalus variabilis). Porang sering disebut sebagai iles-iles kuning; sedangkan acung iles-iles putih.
Dua spesies Amorphophallus ini tumbuh di kawasan tropis di Indonesia. Konjak, porang, dan acung, masih satu genus dengan suweg (elephant foot yam, Amorphophallus paeoniifolius) dan bunga bangkai raksasa (Amorphophalus titanum). Iles-iles merupakan tanaman semusim. Tumbuh pada awal musim penghujan, lalu tanaman “mati” (dorman) pada musim kemarau, dan akan tumbuh lagi pada awal musim penghujan. Demikian seterusnya siklus hidup iles-iles. Pada musim kemarau itulah umbi dipanen, kemudian diseleksi. Umbi yang sudah berdiameter lebih dari 15 cm, diambil untuk dijual atau diproses lebih lanjut.